(0291) 591194 | 0895-3368-02393 (WA) dstp@live.undip.ac.id

Universitas Diponegoro (UNDIP) bekerja sama dengan Australian National University (ANU) telah berhasil menciptakan teknologi desalinasi bertenaga surya hibrida untuk mengatasi kelangkaan air bersih di wilayah pesisir. Teknologi ini dirancang untuk mengubah air payau menjadi air bersih layak minum dengan menggunakan tenaga surya.

Inovasi Teknologi Desalinasi

Melalui hibah penelitian dari Knowledge Partnership Platform Australia-Indonesia (KONEKSI), tim peneliti dari ANU dan UNDIP telah merancang dan menguji unit desalinasi di Kampus Marine Science Techno Park (MSTP) UNDIP di Teluk Awur, Jepara. Direktur Direktorat Science Techno Park (DSTP) UNDIP Jepara, Inyoman Widiasa, menjelaskan bahwa sistem desalinasi ini tidak hanya mengubah air payau menjadi air minum, tetapi juga memberikan dampak nyata bagi mahasiswa dan masyarakat sekitar.

Kolaborasi dalam mengembangkan teknologi desalinasi reverse osmosis bertenaga surya hibrida menggunakan panel surya dan biodiesel merupakan solusi yang inovatif dan ramah lingkungan.

Manfaat dan Dampak Lingkungan

Sistem desalinasi ini ramah lingkungan, hemat biaya, dan minim limbah. Limbah air yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk tambak udang dan budidaya ikan, menurut Hadiyanto dari Departemen Teknik Kimia UNDIP. Teknologi ini sangat cocok untuk daerah pesisir terpencil karena mudah diangkut dan dioperasikan.

Dukungan dan Harapan

Staf perencanaan Bappenas, Dani Ramadhan, menyambut baik teknologi desalinasi yang dikembangkan oleh UNDIP dan ANU. Menurutnya, teknologi ini sangat tepat sebagai solusi penyediaan air bersih di daerah.

Dengan tenaga surya seluas 20 x 15 meter yang menghasilkan daya energi 30 ribu kilovolt, teknologi desalinasi ini dapat menyaring hingga 200 ribu liter air layak minum dalam sehari.

Aplikasi dan Implementasi

Diharapkan teknologi ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, sehingga dapat direplikasikan dan diterapkan di daerah lain yang membutuhkan air bersih. UNDIP telah bekerja sama dengan sebelas desa di pesisir Jepara untuk implementasi proyek ini.